Tragedi Pedang Keadilan (Higashino Keigo)

Qamadhieta
2 min readJan 15, 2024

--

Seumur-umur baca buku Higashino Keigo, baru kali ini kebawa emosi. Tokoh utama Tragedi Pedang Keadilan adalah Nagamine. Putrinya meninggal setelah diperkosa secara brutal dan mayatnya dibuang begitu aja. Pedih saat baca bagian Nagamine menonton video rekaman perkosaan putrinya, ngilu pas adegan Nagamine membunuh pelakunya. Penggambarannya lumayan grafik, so reader discretion is advised.

P114 Tragedi Pedang Keadilan-Higashino Keigo

I’m not a parent, tapi gue sebagai cewek bisa relate sama perasaan Nagamine. Sebagai orangtua yang punya anak cewek, selalu ada rasa ketakutan dan kekhawatiran setiap hari. Di kehidupan nyata pun kita hampir setiap hari dengar kasus perkosaan dan pembunuhan.

Ceritanya fast-paced sat set. Kita dibawa melihat perjalanan Nagamine mengejar pelaku perkosaan anaknya, diselingi penyelidikan polisi. Banyak karakter yang bersimpati pada Nagamine, cuma ada batasan sehingga gak bisa terang-terangan menunjukkan. Ini sih dilemanya, antara memihak kepada hukum atau seorang ayah yang kehilangan putrinya.

Ending cerita ini sesuai dengan judulnya…tragis. Tapi itu ending yang paling pas dan bagus, karena kalau dibikin happy ending malah jadinya BS banget.

Ada 2 hal yang menggelitik pemikiran gue dalam buku ini
Parenting
Ayah mencari uang, ibu mengurus anak.
Kayaknya banyak ortu di Asia seperti ini ya. Semua urusan rumah termasuk mendidik anak diserahkan ke ibu. Jadi ketika anaknya berbuat salah, ortu saling lempar tanggung jawab atau ayah menyalahkan istri habis-habisan.

Kasih sayang berlebihan
Gemes lho liat ortu para pelaku masih belain anaknya. Udah jelas anaknya ngebunuh, tetep aja si ortu yakin anaknya gak bersalah dan dipengaruhi orang lain. Bagian ini hihhhhh banget dah.

Juvenile Law
Baca karya Higashino sensei sebenernya menambah pengetahuan mengenai hukum (Jepang) sih. Di Angsa dan Kelelawar ngomongin limitasi hukum, di Tragedi Pedang Keadilan fokusnya Juvenile Law.
Sulitnya menangani kasus ini karena pelaku kejahatan masih di bawah umur. Saat buku ini ditulis (2008), batasan umur dewasa itu 20 tahun ke atas. Oleh karena itu polisi gak bisa reveal siapa pelaku kejahatan sebab mereka dilindungi hukum. Resenya lagi kalau pun si pelaku dihukum, hukumannya gak lama. Paling juga masuk rehabilitasi selama beberapa tahun. Bagaimana dengan perasaan keluarga korban? Jadinya gak seimbang kan hukuman si pelaku dengan duka keluarga korban.
Sejak tahun 2022, ada perubahan Juvenile Law. Umur minor dari 20 tahun ke bawah diturunkan jadi 18 tahun ke bawah.

So far dari semua novel stand alone Higashino sensei yang udah terbit, Tragedi Pedang Keadilan yang terbaik sih (Namiya beda genre yaaa).

13 Moons Reading Challenge 2024 — Partial Lunar Eclipse
Prompt: A 2024 release
5🌟

--

--

Qamadhieta
Qamadhieta

Written by Qamadhieta

❤️ Books ❤️History ❤️Pop-culture ❤️Animals ❤️Random things

No responses yet